Agar-agar Pangan Kaya Khasiat
Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan dijual di pasaran. Apabila
dilarutkan dalam air panas dan didinginkan agar-agar akan menjadi
padatan lunak dan bertekstur kenyal. Banyak olahan makanan yang
menggunakan agar-agar seperti campuran es krim dan puding (
jelly).
Hampir semua penduduk Indonesia mengenal agar-agar. Ada tiga jenis
agar-agar di pasaran yaitu yang berbentuk batang, bubuk, dan kertas.
Yang paling banyak dijumpai adalah agar-agar berbentuk bubuk. Agar-agar
seringkali menjadi hidangan pencuci mulut. Bentuknya dapat direka-reka
dan dipadu dengan aneka warna, aroma, dan rasa. Selain untuk pembuatan
puding, campuran kue, agar-agar juga dapat dimasak bersama nasi untuk
menghasilkan nasi yang lebih pulen.
Agar-agar pertama kali diproduksi di Cina sebelum abad ke-17.
Kemudian dalam skala industri agar-agar dibuat di California pada tahun
1919, kemudian disusul dengan Jepang. Hingga kini Jepang dikenal
sebagai produsen agar-agar utama di dunia.
Kaya serat
Senyawa hidrokoloid yang terdapat dalam rumput laut memiliki keseimbangan yang baik antara sifat
hydropilic dan
synerisis-nya.
Apa artinya? Agar-agar adalah makanan kaya serat, dan orang yang
mengonsumsi agar-agar asal rumput laut ini tidak harus minum banyak air
pascamengonsumsi. Sementara serat makanan dari tanaman darat umumnya
mengandung sifat
hydropilic lebih kuat, sehingga mengonsumsinya harus dibarengi dengan meminum air sesuai aturan.
Setelah agar-agar mencapai perut, makanan tersebut tidak menyerap air
lagi karena sudah tercapai keseimbangan ketika dalam suhu kamar (dalam
pembuatannya agar-agar dilarutkan dalam air panas kemudian didinginkan
dalam suhu kamar). Dalam perjalanannya di perut, agar-agar dapat
menyerap lemak (jenuh) yang kemudian terbuang bersama ampas makanan.
Agar-agar yang terbuat dari rumput laut memiliki khasiat kesehatan
terutama karena kandungan seratnya. Serat dalam agar-agar berguna untuk
memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit. Dalam literatur
pengobatan tradisional Cina, agar-agar dipakai untuk mengurangi
peradangan.
Bebas kalori
Agar-agar adalah makanan bebas kalori, oleh karena itu bisa leluasa
dikonsumsi oleh siapapun yang menderita kegemukan. Agar-agar memiliki
kadar kalsium dan fosfor dalam jumlah yang cukup besar, dan ini
bermanfaat untuk membantu pembentukan tulang. Agar-agar juga merupakan
salah satu sumber terbaik yodium karena setiap 100 g agar-agar
terkandung 160 mg yodium.
Apa bedanya dengan jelly?
Jelly adalah makanan tinggi serat juga. Makanan semi padat ini terbuat dari campuran sari buah dan gula. Tiga zat pokok penyusun
jelly adalah
pectin (serat), gula, dan aroma perasa.
Pectin (serat) bisa diperoleh dari bermacam buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya, dan markisa.
Sebagai sesama makanan berserat agar-agar dan
jelly menjadi
sangat penting sebagai pangan berkhasiat. Karena sifat serat yang tidak
dapat dicerna, maka serat akan masuk ke kolon dalam keadaan utuh.
Keadaan utuh tersebut menyebabkan serat mencapai kolon dalam volume yang
besar dan membutuhkan tempat yang luas sehingga memberikan perasaan
kenyang. Dengan demikian kehadiran serat akan mengurangi keinginan
seseorang untuk mengonsumsi makanan sumber energi lainnya sehingga dapat
mencegah munculnya kegemukan. Konsumsi serat makanan yang dianjurkan
dalam diet sehari-hari adalah 20-30 gram.
Menekan kolesterol
Dewasa ini pola makan modern sering dihubungkan dengan tingginya
kolesterol yang berasal dari pangan hewani. Kolesterol adalah pemicu
munculnya penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit jantung
koroner. Salah satu upaya untuk menekan tingginya kolesterol darah
adalah dengan meningkatkan konsumsi serat. Di dalam saluran pencernaan,
serat larut ini akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan
kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian semakin tinggi
konsumsi serat akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang
dikeluarkan oleh tubuh .
Konsumsi serat makanan akan menghasilkan kotoran yang lembek, oleh
karena itu diperlukan kontraksi otot yang rendah untuk mengeluarkan
feses dengan lancar. Kekurangan serat akan menyebabkan tinja menjadi
keras dan diperlukan kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya,
hal ini seringkali menyebabkan konstipasi (sulit buang air besar). Bila
tinja selalu dalam keadaan keras dan berlangsung terus-menerus maka otot
menjadi lelah dan lemah sehingga muncul penyakit
diverticulosis. Penyakit ini dicirikan oleh penonjolan bagian luar usus berbentuk bisul dan disertai peradangan atau infeksi.
Industri yang bergerak dalam bidang pangan kesehatan (
health foods)
saat ini banyak menawarkan berbagai jenis makanan/minuman yang kaya
gizi tertentu, termasuk minuman kaya serat. Kini gizi telah menjadi
komoditi yang layak jual.
Pola makan modern yang kurang seimbang akan semakin menyuburkan kehadiran
health foods sebagai suplemen alternatif untuk mendukung tercapainya kesehatan optimal.